Langsung ke konten utama

Sutory#6 Mulai dari Nol

        Beberapa hari yang lalu tepatnya hari Selasa, 3 Agustus 2021 beberapa rekan kuliah saat di Keperawatan dulu datang ke Makassar untuk mengikuti perkuliahan profesi Ners di UMI. Karena belum ada tempat tinggal, saya sarankan untuk tinggal di asrama kos yang sama dengan saya. Bertetangga membuat kita bercerita banyak tentang kenangan dulu, maupun sekedar cuap-cuap pertanyaan tentang perkuliahan saya di sini untuk mengisi rasa penasaran mereka, makan bareng juga. Tidak banyak, mereka akan tinggal di kos ini sekitar satu pekan. salah seorang dari mereka curcol kalo pengeluaran banyak banget buat beli peralatan dapur, kebutuhan daily buat mandi gitu dan lain-lain. Saya katakan, "memang seperti itu sih, saya juga awalnya kayak gitu".

kalian merasa ga sih, saat awal perjuangan adalah saat-saat yang paling berat.

Saat kita dibiasakan dengan keadaan yang sudah serba ada, tiba-tiba harus banget dari awal lagi. Tapi bagian yang paling satifying adalah ketika melihat keadaan yang sekarang, seperti membandingkan keduanya. Alhamdulillah, Allah SWT sayang banget sama saya, sama kedua orang tua saya dan semua orang yang saya sayangi.

Sebenarnya tidak pernah terlintas dalam pikiran saya untuk berkuliah kembali. Ini dimulai saat sore hari, kurang tau tepatnya kapan, hanya seingat saya itu ketika bulan Agustus tahun 2018. Pikiran lagi campur aduk karena penelitian skripsi. if you wanna know, itu pusinggggggg banget. saya memutuskan untuk melakukan penelitian di rumah sakit provinsi, kalau saya tau pusingnya akan seperti ini, kayaknya dari awal akan cari judul penelitian lain. Tapi, di sore hari itu saat saya sedang bargaining sambil menangis, air mata dan ingus bercucuran membasahi wajah saya, tetiba bapak saya menelpon. Tidak usah diragukan, beliau sudah tau saya sedang menangis. satu hal yang paling saya ingat beliau mengatakan satu ayat dari surah Yasin (82) yang dibahasakan oleh beliau menjadi, "tidak usah takut, kalau Allah bilang iya berarti iya. walaupun manusia mau menghalang-halangi seperti apapun, mereka mau persulit seperti apapun, kalo Allah bilang jadi, akan jadi. tidak usah takut". Seketika energi jadi terisi penuh, jadi lebih sedikit tenang, alhamdulillah. Mulai hari itu, banyak sekali tempelan kertas hvs di dinding berisi ayat-ayat yang menyatakan keesaan Allah SWT, sebagai penyemangat buat saya. Sengaja saya print sebanyak dan sebesar mungkin tulisannya agar mudah dilihat dan dibaca. 

Setelah memberikan semangat, bapak saya sempat bertanya mengenai perkembangan jurusan kuliah saya di kementrian dikti seperti apa. saya katakan "ya masih seperti itu aja, tidak jelas". beliau melanjutkan sambil tertawa-tawa kecil untuk menghibur saya, "ya kalau masih tidak jelas sampai selesai skripsi, nanti dila kuliah ulang saja lagi di teknik atau dimanakah, iyo to?
saya hanya bilang "iya".

Saya tidak tau kalau bercandaan bapak saya di sore itu di'amin'kan malaikat dan diridhoi Allah SWT. sebenarnya saya tidak yakin juga, bapak saya sedang bercanda atau tidak. tetapi sebagai anak, saya sangat bersyukur Alhamdulillah pada Allah SWT memberikan saya orang tua seperti beliau berdua yang sangat mendukung anak-anaknya untuk terus belajar. semoga saya bisa menjadi orang tua seperti orang tua saya di masa depan. mempersiapkan segalanya dengan matang.

saya kembali mengerjakan skripsi saya dengan semangat, dengan terus berusaha, satu keyakinan, satu slogan baru, satu kalimat motivasi baru, "santai saja, akan selesai juga". ya, benar, semua yang dimulai akan berakhir juga.

proposal terlewati..

kini memasuki penyusunan hasil..

saya lebih sering menghabiskan waktu di warkop di jalan Lasitarda, belakang kampus untuk susun hasil penelitian saya. walaupun kos saya sangat nyaman, tapi saya sedikit tertekan, jadi saya butuh suasana baru, saya ingin ke sobat karib saya, putri, di lorong sebelah tapi saya tau dia juga lagi pusing Auto-CAD-an, mengulang matkul RAB untuk yang ketiga kalinya, dan melakukan hal-hal arsitekturnya. di warkop ini selain speed wifi nya kencang, jarang ada yang merokok, menunya juga murah, lebih hemat. walaupun setiap ke sana harus tebal muka sih, mba-mba warkopnya memang tidak tahu nama saya, tapi dia tau wajah saya dan apa yang akan saya pesan, 1 porsi tela-tela untuk temani duduk dari jam 7 hingga 12 malam. tidak apa, masih mahasiswa.

hampir tiap malam saya ke sana.

pernah satu malam, saat sedang sibuk susun hasil sambil chill sama tela-tela, kakak saya menelpon, menanyakan kabar dan membahas hal kotor lainnya. beliau udah tau betul kondisi jurusan perkuliahan saya yang hingga saat itu tidak ada kejelasan akreditasi dari kementrian, simpelnya saya dan seangkatan saya sedang berkuliah di tempat yang ilegal, tidak berizin, lebih simpelnya lagi kita kuliah di situ ga ada gunanya, ya selain ilmu yang ada di otak. Beliau bilang, "santai saja, nanti kuliah lagi to, anggap saja ini lagi simulasi kuliah, lagi main-main". asik skali.

saya jadi semangat lagi. tambah semangat selesaikan hasil penelitian itu, yang emang malam itu kayaknya udah mau selesai.

malaikat kembali amin-kan, dan Allah SWT meridhoi, lagi #part2.


tidak terasa, Allah SWT baik banget sama saya, skripsi pun selesai. tapi walaupun skripsi udah selesai, drama jurusan di kementrian belum tamat-tamat juga. selesai skripsi bulan April 2019. mei 2019 masih seperti itu, menunggu kabar yudisium, ga ada kabar. akhirnya searching kampus, baru tau kalo kampus swasta ga batasi umur buat kuliah. akhirnya setelah cari tau kampus swasta paling bagus di makassar, mendaftarlah saya ke UMI. 

10 Juni 2019 bertepatan hari ulang tahun ke 21 berangkat ke Makassar. di pesawat agak mual sih, ga tau karena duduk paling pojok dan sudut belakang, atau karena lihat langit makassar yang agak berbeda, atau karena dada saya tertekan oleh tas ransel hitam yang saya pakai di depan dada saya, atau karena kaki saya yang susah digerakkan karena tas jinjing putih saya berisi pakaian membuat space menjadi lebih sempit. saya tidak sempat menaruh barang-barang saya di dalam bagasi kabin, karena saat masuk pesawat tidak ada yang saya pikirkan selain fakta bahwa saya sedang akan ke makassar berdua, bersama doa mama saya yang sudah mengantar saya kemanapun saya pergi. mata mama saya sedang berkaca-kaca saya tau, beliau memang gampang menangis, beliau selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya yang pintar ini.


setelah pesawat landing di bandara Sultan Hasanuddin, bapak saya menelpon, menyuruh saya untuk naik bus Damri menuju tujuan saya, kos Sari, adik teman saya yang tinggal di lorong 501 Urip Sumohardjo depan mall nipah, yang hingga detik ini belum pernah saya datangi padahal hanya beberapa meter dari kampus. Tiket bus saat itu masih 27 ribu rupiah, hanya naik 3 ribu kalo dibandingkan dengan sekarang, 30 ribu. sebelumnya saya dan Sari sudah janjian, saya sudah menghubungi teman saya itu, saya katakan saya akan ke Makassar untuk tujuan tertentu tanpa menyebutkan bahwa saya akan berkuliah di umi untuk jurusan yang berbeda dari yang teman saya tahu sebelumnya. beliau, teman saya katakan bahwa Sari, adiknya juga berkuliah di umi. sebelumnya saya tidak tau akan tinggal dimana kalo ke makassar, tapi kemudian saya ingat adik teman saya sedang berkuliah di makassar. alhamdulillah, saya pikir saya akan keluar biaya untuk transport ke kampus untuk beberapa saat ini, ternyata tidak. 

saya benar-benar tidak tahu kota Makassar jadi saya pakai google Maps untuk memperkirakan dimana kiranya bus harus berhenti. saya putuskan untuk turun di depan kampus umi, rs Ibnu Sina tepatnya. matahari sangat terik saat itu sekitar jam 12.30 siang, untunglah jilbab panjang navy tua dan gamis hitam melindungi saya, beserta tas ransel hitam yang saya papah di pundak berisi laptop dell berumur 10 tahun dan tas jinjing putih di tangan kanan saya berisi beberapa lembar baju kemeja, rok, bedak tanpa wadah yang mama saya bungkus dalam sebuah plastik yang lebih mirip seperti sabu-sabu, perlengkapan sholat, sarung dan Qur'an. itu saja.

tidak lama saya berdiri di situ, sari datang dengan berjalan kaki menjemput.

Melalui Sari, Allah SWT berikan kemudahan pada saya. sekitar sepekan lebih saya tinggal di kosnya, mulai hari pertama saya tiba di makassar hingga 1 hari setelah pengumuman penerimaan mahasiswa baru.

esok hari setelah tiba di makassar, saya pergi ke Hero Department Store di Mall Ratu Indah, untuk belanja. bukan tanpa alasan dan bukan tanpa tujuan. bapak saya punya voucer belanja yang hanya dapat digunakan pada department store tertentu salah satunya Hero, salah duanya Giant, yang sisanya tidak ada di Makassar. Hero satu-satunya di makassar yang saya tau hanya ada di Mall Ratu Indah. berdasar pada saran dari mama saya, akhirnya saya belanja kebutuhan dapur, sayur mayur, bumbu masakan, ayam, beras, kebutuhan mandi, piring. Mama saya takut kalo nanti Sari merasa tidak nyaman karena saya yang membebani, akhirnya saya beli semua. setelah sampai di kos dengan semua belanjaan itu, giliran saya yang merasa tidak nyaman. sari bertanya, "kenapa beli piring, di sini banyak piring". saya tidak bermaksud lain, atau merasa tidak suka, tidak..

saya hanya tidak ingin membebani orang lain.

beberapa hari setelahnya, hari sabtu sekitar jam 4 sore secara perdana saya berjalan masuk sendiri dalam kampus umi untuk cek ruang ujian, kampus sepiiii buset. fakultas pertanian lokasi ujian juga tidak terbuka, akhirnya datanglah lagi saya esok harinya.

tiba hari senin ujian, pagi cerah, sedikit dingin, saya pake kemeja putih dan rok hitam, berjalan bersebrangan mall nipah, kemudian menyeberang ke sisi AAS building bersama banyak orang yang akan ber-ujian juga hari itu, ibu-ibu penjual papan ujian turut meramaikan, dengan beberapa pak satpam sedang mengatur lalu lintas gerbang kampus.

setelah ujian tulis di fakultas pertanian, saya lalu menuju fakultas teknik untuk ikut wawancara di kantor jurusan teknik elektro. yah, karena first time ya saya agak bingung letak fakultasnya dan jurusannya. berjalan ke sana kemari, dapatlah saya fakultasnya tapi jurusannya entah sebelah mana. berputar-putarlah saya lagi di fakultas, naik turun tangga, tidak lama saya bertemu anak laki-laki yang mencari hal yang sama, yang akhirnya saat masuk kuliah saya tahu kalau namanya Awal. saat itu mata Awal sedang bintitan. sudah gitu, saya masih sempat menyumpahinya, karena tidak menjawab pertanyaan saya "permisi, kantor jurusan teknik elektro sebelah mana?" dia hanya berjalan seperti hantu lewat, "astaghfirullah" sempat terucap dalam hati saya, "moga bintitan terus deh ya kamu" lanjut saya dalam hati. astaghfirullah lagi.

dari sini saya tambah yakin kalo ucapan adalah doa, ketika masuk kuliah dan kumpul-kumpul di himpunan saya sempat bintitan beberapa kali dan sakittt sekali. bahkan dari hari saya bertemu awal, beberapa hari kemudian saat akan pindah dari kos Sari, mata saya mulai bengkak.


akhirnya saya temukan kantor jurusan, masuklah saya untuk menunggu di wawancara. sambil duduk menunggu saya melihat orang-orang yang pada saat itu saya berpikir akan menjadi teman saya di kelas. tapi heran, tidak ada satupun diantara anak laki-laki yang ada di situ saya jumpai di kelas, kecuali ya Awal yang sempat saya temui tadi yang entah sudah tersesat di mana, hingga saya selesai wawancara saya tidak lihat Awal di ruang jurusan. satu lagi anak perempuan yang saya temui, yang hingga saat ini menjadi girls squad dari angkatan kami, Nabilah. pertama kali Nabilah melihat saya di ruang jurusan, dia tidak bertanya nama saya, melainkan "angkatan berapa?", sedikit tidak sopan ya untuk orang yang baru kenal, padahal saya sudah berusaha se-imut mungkin. apa saya terlihat se-tua itu? dari situ saya pikir Nabilah adalah orang yang akan besifat "hidrofobik" seperti lemak pada air, ternyata Nabilah "hidrofilik". terutama pada air yang dingin seperti saya.

sambil diam diam-an menunggu, akhirnya saya masuk ruang wawancara bertemu dosen yang baru saya tahu namanya saat saya semester 4 akhir, beliau adalah pak Nojeng. saya bisa lihat beliau humble, rendah hati, saya menghormati beliau.

beberapa hari menunggu, keluar pengumuman saya lulus. saya senang untuk beberapa detik, kemudian detik selanjutnya saya bingung mau ngapain. saya hanya berpikir "jalan yang sedikit panjang akan dimulai lagi, ayo kamu bisa". iya emang bisa, alhamdulillah, ini tau-tau udah mau masuk semester 5 aja. masya Allah. beberapa saat kemudian, bapak saya telpon, saya beritahu saya lulus. saya tau, bapak saya juga bingung mau bilang apa, selamat? selamat buat apa? yaudah, jalani saja, kata beliau begitu.

tidak lama setelah pengumuman, saya lihat grup kelas saya di keperawatan udah masuk banyak notif, ternyata ada informasi bahwa pengurusan wisuda untuk kuliah keperawatan saya akan dialihkan ke universitas alauddin makassar. pikiran mulai pusing mikirin gimana caranya bolak-balik biar bisa jalan kuliah di dua tempat ini, saya kemudian lihat google Maps (lagi), jarak umi ke alauddin jauh buset. yaudah saya serahkan sama Allah saja, toh masih wacana soal pemindahan itu, palingan bentar atau beberapa hari berubah lagi.

Sari sarankan saya untuk segera cari kos karena ini tahun ajaran baru masuk kuliah pasti banyak mahasiswa baru yang juga lagi sama-sama mau hunting kos. besok siangnya saya sama Sari cari kos di sekitar tempat tinggalnya masih di lorong 501. ternyata pada mahal-mahal. yaudah, Sari bilang kita ke Pampang saja. hari-hari awal saat saya tiba di Makassar, Sari memang sering cerita tentang Pampang ini, banyak temannya yang tinggal di sana katanya, dekat juga katanya kalo ke fakultas teknik karena ada "pintu doraemon", tapi katanya udah di tutup pintunya. disemen. dibeton. apalah, pokoknya udah ga bisa lewat pintu itu.

siang-siang susuri pampang, tambah bengkaklah mata saya yang memang udah ada tanda-tanda bintitan beberapa hari sebelumnya, karma Awal benar-benar bekerja.

akhirnya dapatlah kita kos di pondok suci, pampang dua, lorong pas depan kantor lurah. setelah kasih uang dp, sorenya saya mulai keluar dari kos Sari. tidak terlalu kerepotan, saya hanya membawa apa yang saya bawa saat tiba di makassar. sudah ada kipas angin dan kasur dalam kamar, tapi saya tidak berani tidur di atas kasur, karena saya pikir banyak tungau, berhubung saya juga tidak punya sprei.

saya putuskan tidur di lantai. lantai yang dingin itu saya alas dengan sarung. ternyata masih dingin juga, akhirnya tidur pakai mukena. urusan administrasi perkuliahan yang sedikit sibuk buat saya belum sempat beli perlengkapan di rumah, sampai akhirnya setelah beberapa hari bertahan seperti ini, tepat di akhir pekan, saya pergi ke pasar sentral untuk membeli karpet. saya tidak yakin untuk mengalas kasur dengan sprei, agak kurang nyaman. tidak lupa juga untuk beli perlengkapan lain.

beberapa kali bolak balik kampus termasuk diantaranya buat pemeriksaan kesehatan, daftar ulang, pembayaran uang gedung sekaligus UKT, foto buat KTM dan ambil jadwal untuk pesantren kilat.

sejak hari pengambilan formulir pesantren kilat dan sebelum-sebelumnya terutama pertama kali datang ke kantor jurusan dan bertemu ibu administrasi jurusan yang setelah masuk kuliah baru saya kenal beliau bernama ibu Paria, sejujurnya saya merasa sepertinya ada banyak Culture Shock yang akan saya alami. akan banyak. banyak sekali.



BERSAMBUNG...










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sutory#2 Harubiru

            Beberapa hari yang lalu tepatnya pagi 22 Juni 2021, masih sangat pagi, langit Makassar masih warna biru tua sekitar pukul 05.30 WITA, saya duduk depan laptop untuk mengerjakan laporan praktikum Teknik digital dan elektronika analog, tiba-tiba pikiran saya jadi harubiru. Seperti flashback ke beberapa tahun lalu saat masih kuliah di FK UHO. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah ya, momen-momen harubiru seperti ini biasanya muncul kalau lagi sementara kerja tugas dan capek atau paling tidak merasa tertekan dengan orang-orang yang related seperti dosen atau asisten laboratorium atau teman-teman di kampus, pokoknya orang yang ada hubungannya sama tugas itu. Tapi, harubiru kali ini seharusnya bukan karena salah satu hal di atas, seharusnya. Alasannya ya, karena lab nya cukup santai, tugas-tugas perkuliahan sudah selesai semua alias hutang sama dosen sudah lunas, asisten laboratorium kali ini juga baiiiknya masyaa Allah, dan teman-teman angkat...

Akhir Tahun 2024

Hari ini aku sangat ingin makan sushi, sebenarnya udah dari beberapa hari yang lalu sih.. akhirnya jam 14.30 tadi siang aku putuskan untuk ke Ramen1 untuk take away  2 kotak sushi. aku makan 1 setengah kotak dan aku merasa sudah sangat kenyaaang. ku lihat jam baru jam 16.00, hm abi masih lama pulang kantor. tapi ternyata aku baru ingat kalau hari ini hari Jum'at, yang mana pulangnya lebih cepat dari hari kerja biasanya. otw lah aku ke pelindo, dan sekarang aku sedang berada di parkiran, haha hehe ketik ketik tulisan ini. ketika jalan-jalan di Nipah tadi, dalam hatiku berkata.. "Ya Allah, Ya Tuhanku.. Hambamu ini, Hambamu yang bernama Badillah Ode Jul ini tidak cocok menjadi manusia yang miskin, maka jadikanlah aku manusia yang kaya hati, kaya harta, kaya kebaikan, dan berikanlah aku kesehatan, berkahilah aku dengan keselamatan dunia dan akhirat, aamiin". Aku selau bermimpi dan meminta yang banyak. walau ini terkesan bahwa aku adalah orang yang ga sabaran, suka menuntut, d...

Ini cerita yang paralel

  Ini abok dan bopak yang lagi mabok (abok saja), mabok perjalanan dari kota kendari ke pelabuhan amolengo, soalnya kami sekeluarga mau pulang kampung via jalur darat + laut pakai fery. Dulu awal-awal smp abok suka mabok kalo naik mobil, jadi bopak bilang katanya abok tidak bisa jadi istri pejabat. iya, abok sepertinya tidak cocok jadi istri pejabat, cocoknya jadi istri pelaut. jangan di aminkan. selain suka mabok (perjalanan), abok juga orangnya grogian. pernah satu waktu di masa maba, katakanlah saat perkenalan mahasiswa baru di fakultas, dikumpullah semua maba-maba dari semua jurusan. tiap jurusan diminta perwakilan satu ke depan buat perkenalkan diri pake bahasa inggris. entah gimana ceritanya, seangkatan abok dari elektro semua menunjuk abok buat maju, abok yang punya basic inggris tentu saja... gemetar seluruh badan. tapi apa boleh dibuat kata abok.. "maju aja". sampai di depan, abok mulai pasrah, ngeliat ke depan dan anak sebelah dia. kalo mau dibilang, abok orangnya g...